Spanyol resmi membatalkan rencana pembelian jet tempur F-35 dari Amerika Serikat, sebuah keputusan yang mengguncang hubungan diplomatik dan militer antara kedua negara. Langkah berani ini diambil meskipun adanya tekanan dan kemarahan dari mantan Presiden Donald Trump, yang secara terbuka mengecam keputusan tersebut.
Keputusan Spanyol untuk tidak melanjutkan akuisisi pesawat tempur canggih ini mencerminkan perubahan strategi pertahanan negara tersebut di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat. Dalam sebuah pernyataan resmi, pemerintah Spanyol mengungkapkan bahwa mereka akan mencari alternatif yang lebih sesuai dengan kebutuhan angkatan bersenjata mereka.
Trump, yang dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang agresif, tidak ragu untuk menunjukkan ketidakpuasannya melalui media sosial, menuduh Spanyol mengabaikan komitmen yang telah dibuat. Meskipun demikian, Spanyol tampaknya tetap pada pendiriannya, menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan nasional dan efisiensi anggaran.
Pengamat internasional memperkirakan bahwa langkah ini dapat memicu reaksi dari AS, yang mungkin akan merespons dengan sanksi atau pengetatan hubungan militer. Situasi ini menciptakan ketidakpastian yang lebih besar di Eropa, di saat aliansi NATO sedang menghadapi tantangan baru dari berbagai arah.
Dengan keputusan ini, Spanyol menunjukkan bahwa mereka berani mengambil langkah independen meskipun ada risiko yang menyertainya. Ini adalah momen penting yang bisa mengubah lanskap pertahanan Eropa dan menandai awal dari era baru dalam kebijakan pertahanan Spanyol. Dunia kini menunggu langkah selanjutnya dari kedua negara dengan penuh perhatian.