Dalam dua tahun terakhir, perjalanan tim nasional Indonesia dalam dunia sepak bola telah membawa kebanggaan tersendiri. Di tengah berbagai tantangan, timnas Indonesia berhasil bangkit dari masa kelam yang pernah menghantui, menjadikannya contoh inspiratif bagi negara-negara ASEAN lainnya. FIFA, melalui pernyataan Presiden Gianni Infantino, menilai Indonesia layak dijadikan referensi tentang kebangkitan dari titik terendah.
Dengan prestasi yang semakin membaik, timnas Indonesia kini menjadi satu-satunya wakil ASEAN yang berhasil menembus babak ketiga kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026, meraih 9 poin tertinggi di antara negara-negara tetangga. Di level junior, keberhasilan timnas U-17 yang lolos ke Piala Dunia menambah catatan positif bagi sepak bola Indonesia, sementara rival-rival seperti Thailand dan Vietnam mengalami kesulitan.
Tentu saja, perjalanan ini tidak mudah. Indonesia pernah mengalami titik terendah, termasuk sanksi FIFA pada 2015 yang membuat sepak bola di tanah air seolah mati suri. Namun, di bawah kepemimpinan pelatih Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI, Erik Thohir, upaya pembenahan besar-besaran mulai menunjukkan hasil. Keberhasilan lolos ke 16 besar Piala Asia dan meraih prestasi di ajang U-23 merupakan langkah positif ke arah yang lebih baik.
Namun, tantangan masih ada. Meskipun timnas Indonesia telah menunjukkan kemajuan, kesiapan di tingkat domestik dan pengembangan liga tetap menjadi perhatian utama. Dukungan terhadap pengurus PSSI dan semua elemen sepak bola di Indonesia sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan prestasi yang telah diraih. Dengan semangat dan kerja keras, harapan untuk tampil di Piala Dunia semakin mendekat. Kini, saatnya bagi Indonesia untuk terus berjuang dan membuktikan bahwa mereka bukan lagi tim “hore” di Asia.