Timnas Indonesia U-17 baru-baru ini menyambut kedatangan pemain keturunan, Nicholas Indra Joson, yang tidak perlu melalui proses naturalisasi untuk bergabung. Pemain muda berusia 15 tahun ini kini bermain di tim U-15 Rosenburg BK di Norwegia dan memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Dengan kehadirannya, Nicholas diharapkan dapat menjadi tambahan yang signifikan untuk lini serang Garuda Asia.
Timnas U-17 Indonesia sedang bersiap menghadapi tantangan berat di Piala Asia U-17 2025, di mana mereka telah menunjukkan performa mengesankan dengan kemenangan telak atas Korea Selatan dan Yaman. Pelatih Nova Arianto menerapkan skema permainan yang efektif, dengan kontribusi luar biasa dari para gelandang yang mampu mengatur serangan. Salah satu pemain yang mencuri perhatian adalah Evandra Florasta, yang berperan fleksibel dan aktif dalam menyerang.
Di sisi lain, rivalitas dengan Argentina U-17 semakin memanas menjelang Piala Dunia U-17 2025. Argentina, yang sebelumnya diprediksi akan gagal lolos, kini berhasil melaju ke turnamen tersebut. Timnas Indonesia U-17 berpotensi bertemu Argentina, memberikan kesempatan untuk membalas dendam atas kekalahan tim senior Indonesia di masa lalu.
Sementara itu, asosiasi sepak bola Korea Selatan menanggapi kekalahan dari Indonesia dengan menunjuk Shintayong dan Pak Hangso sebagai pelatih baru. Keduanya dikenal sebagai rival ketika melatih timnas di Asia Tenggara, dan kini mereka diharapkan dapat membangkitkan performa sepak bola Korea Selatan.
Dengan kehadiran Nicholas dan performa tim yang terus meningkat, harapan besar tertuju kepada Timnas Indonesia U-17 untuk meraih hasil positif di Piala Asia dan mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia U-17 2025. Pengamatan terhadap talenta muda di luar negeri, seperti yang dilakukan melalui akun @indo talent, semakin meningkatkan peluang menemukan pemain-pemain bertalenta yang dapat memperkuat skuad Garuda Asia.