Gara-gara Indonesia, tradisi sepak bola Tanah Air kini mulai mendapatkan perhatian lebih dari banyak negara. Keputusan para pemain keturunan untuk membela Indonesia dinilai tepat, karena mereka kini menjadi sorotan media internasional. Popularitas mereka di media sosial juga meningkat pesat, terutama bagi empat pemain timnas yang baru bergabung. Tanggapan positif datang dari pemain seperti Joy, yang merasakan atmosfer meriah saat bermain di GBK, stadion ikonik di Jakarta.
Tradisi menyanyikan lagu “Tanah Airku” setelah pertandingan, yang pertama kali dilakukan oleh timnas U-19 pada tahun 2022, juga menjadi sorotan. Tradisi ini melibatkan pemain dan staf pelatih yang berkumpul di tengah lapangan, bernyanyi bersama suporter. Atmosfer ini telah menciptakan momen-momen emosional yang tak terlupakan bagi para pemain, khususnya mereka yang pulang untuk membela Tanah Air.
Dukungan suporter Indonesia di GBK sangat kuat, dan kreativitas mereka dalam melakukan koreo di stadion telah diakui oleh media internasional. Suporter Indonesia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia, dan keberadaan mereka membuat pemain merasa seolah tidak berjuang sendiri. Hal ini semakin memicu rasa penasaran dari pemain keturunan lainnya yang ingin merasakan pengalaman bermain di stadion penuh semangat ini.
Pemain keturunan, seperti Ryan Flamingo, mengungkapkan keinginan untuk membela Indonesia meski terhalang oleh persyaratan keturunan. Media Belanda juga menunjukkan kekaguman terhadap timnas Indonesia, membandingkan kualitas skuad dengan negara-negara lain di ASEAN. Dengan pencapaian positif yang diraih, timnas Indonesia dianggap layak disebut sebagai tim terbaik di kawasan.
Saat ini, harapan tinggi menggelora di kalangan pemain dan suporter untuk melihat Indonesia berprestasi di tingkat dunia. Dengan semangat yang membara, timnas bertekad untuk terus berjuang dan meraih sukses di setiap pertandingan.